Wednesday, 22 February 2017

Wiro Sableng #67 : Halilintar Di Singosari

Wiro Sableng #67 : Halilintar Di Singosari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : HALILINTAR DI SINGOSARI

ARUS Kali Brantas mengalun tenang di pagi yang cerah itu. Sebuah perahu kecil meluncur perlahan melawan arus dari arah Trowulan. Di atasnya Ada dua orang penumpang berpakaian seperti petani. Yang satu berusia hampir setengah abad. Rambutnya yang disanggul di sebelah atas sebaglan nampak putih. Raut wajahnya yang terlindung oleh caping lebar jauh lebih tua dari usia sebenarnya. Kumis dan janggutnya lebat. Tetapi jika orang berada dekat--dekat padanya dan memperhatikan wajahnya dengan seksama akan ketahuan bahwa kumis dan janggut lebat itu adalah palsu.

Orang bercaping itu duduk di sebelah depan perahu. Kedua matanya memandang lurus-lurus ke muka. Sesekali tangan kanannya meraba sebilah keris yang terselip di pinggang, tersembunyi di balik pakaian hitamnya. Orang kedua adalah pemuda berbadan kekar. Pakaiannya lecek dan basah oleh keringat. Sehelai kain putih terikat di keningnya. Rambutnya yang panjang tidak disanggul di atas kepala, tapi dibiarkan terlepas menjela pundak.

"Gandita, aku sudah dapat melihat pohon cempedak miring di tepi kali di ujung sana," berkata lelaki yang lebih tua.

Gandita, pemuda yang mendayung perahu, meninggikan lehernya sedikit dan memandang jauh ke muka, Memang diapun dapat melihat po
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #67 : Halilintar Di Singosari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Friday, 10 February 2017

Ujung Jalan Sunyi

Ujung Jalan Sunyi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dedaunan melambai-lambai gemulai di atas ranting-ranting pohon yang demikian kecil. Seirama dengan desiran angin lirih di tengah kesunyian malam. Kutulis kalimat dengan hati-hati, mencoba untuk merangkai deskripsi suasana. Kulemparkan pandangan ke arah sekitar, canda tawa lepas itu sudah tak lagi terdengar. Kupejamkan mata pelan-pelan, banyak hal terbayang dan membebani batinku. Kurebahkan tubuhku di depan rental pesantren, menatap kemilau bintang-bintang di bawah langit tanpa rembulan.

Menjelang prosesi formal yang akan mengukuhkan namaku sedikit lebih tinggi dan terhomat dari yang lainnya itu, batinku gelisah. Tambahan abjad yang kini mulai mereka sebut-sebut itu terasa cukup berat kupikul. Seakan harus kumiliki dan kuberikan sesuatu yang lebih dan istimewa pada mereka dan orang tuaku, terutama dalam hal finansial. Sebagian orang bahkan masih kuat menggenggam satu pemahaman bahwa orang yang menempuh pendidikan sampai sejauh yang kulalui ini, sia-sia jika tak bisa menjadi jalan untuk mendapatkan pekerjaan tetap dan mengangkat ekonomi keluarga dan masyarakat secara umum. Persis seperti stigma bahwa sekolah hanya untuk mendapatkan pekerjaan dan uang yang banyak.

Masih sangat kuat kuingat satu perbincangan yang sebenarnya lebih cocok disebut nasihat seseorang pada kerabatnya yang masih baru setahun menjalani masa
... baca selengkapnya di Ujung Jalan Sunyi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sunday, 5 February 2017

Karet Gelang

Karet Gelang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu kali saya membutuhkan karet gelang, satu saja. Shampoo yang akan saya bawa tutupnya sudah rusak. Harus dibungkus lagi dengan plastik lalu diikat dengan karet gelang. Kalau tidak bisa berabe. Isinya bisa tumpah ruah mengotori seisi tas. Tapi saya tidak menemukan satu pun karet gelang. Di lemari tidak ada. Di gantungan-gantungan baju tidak ada. Di kolong-kolong meja juga tidak ada.

Saya jadi kelabakan. Apa tidak usah bawa shampoo, nanti saja beli di jalan. Tapi mana sempat, waktunya sudah mepet. Sudah ditunggu yang jemput lagi. Akhirnya saya coba dengan tali kasur, tidak bisa.

Dipuntal-puntal pakai kantong plastik, juga tidak bisa. Waduh, karet gelang yang biasanya saya buang-buang, sekarang malah bikin saya bingung. Benda kecil yang sekilas tidak ada artinya, tiba-tiba menjadi begitu penting.

Saya jadi teringat pada seorang teman waktu di Yogyakarta dulu. Dia tidak menonjol, apalagi berpengaruh. Sungguh, Sangat biasa-bisa saja. Dia hanya bisa mendengarkan saat orang-orang lain ramai berdiskusi. Dia

hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Itu pun k
... baca selengkapnya di Karet Gelang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1